Selasa, 03 Februari 2015

AKLIMATISASI ANGGREK : Phalaneopsis Bellina


Indonesia sebagai salah satu negara tropis di kawasan benua asia yang memiliki flora dan fauna yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dan tanaman Anggrek merupakan salah satu kekayaan Alam Indonesia yang patut dipelihara.

Anggrek alam (spesies) yang tumbuh dihutan kita, kita kenal dengan anggrek spesies, mendapat ancaman alam (api dan kemarau) dan manusia (dirambah dari lingkungan aslinya) sehingga perlu dilakukan usaha-usaha melestarikan di dalam lingkungan atau diluar lingkunganya.

Dalam usaha melestarikan anggrek spesies diluar lingkungan banyak mengalami banyak permasalahan (diluar ijin) yaitu membuat lingkungan yang mirip dengan tempat asli anggrek spesies berasal. Beberapa faktor lingkungan yang dominan adalah kelembaban, temperatur udara dan intensitas cahaya.

Anggrek spesies bellina dengan daerah penyebaran kalimantan barat dan serawak (malaysia), karena keindahan bunganya sehingga menarik bagi penulis untuk memelihara dan melestarikannya. Kota Bandung dengan kelebihan keadaan alamnya, sangat cocok dengan tanaman anggrek phalaenopsis umumnya.

Permasalahan adalah bagaimana dapat membuat aklimatisasi yang baik bagi anggrek spesies yang baru saja mengalami stress akibat dirabut dari alamnya, perjalan jauh dan perbedaan keadaan. Merupakan permasalah lain yang lebih besar adalah keterbatasan lahan (di sekitar rumah) untuk dapat membuat sama dengan keadaan alam aslinya.

Untuk itu akan lebih mudah membuat kelembaban, temperatur udara dan intensitas matahari dalam suatu akuarium kaca berukuran 70 X 80 X 100 cm dengan menutup bagian atasnya dengan kaca pula. 
Pada percobaan pertama dalam akuarium dibuatkan rak untuk menggantung anggrek, dan untuk percobaan kedua diberi genang air setinggi 1 cm dan anggrek diletakkan dengan penyangga pot terbalik. Khusus untuk akuarium kedua intensitas cahaya sangat minim dengan meletakan tanaman anggrel lainnya di atas akuarium yang dibawah shading paranet.

Pengamatan dilakukan selama 2 bulan, dimana treatment pemupukan dilakukan serupa, tanpa menambahkan insektisida dan fungsida. Hasil yang diperoleh adalah tanaman pada akuarium kedua tumbuh dengan baik, ditandai dengan tumbuhnya akar baru, tumbuhnya daun baru (sekitar 10-15 cm), dan ada yang mengeluarkan tangkai bunga (2 dari 8 tanaman dalam akuarium). 
Sedangkan pada akuarium pertama, akar dan daun baru tumbuh tidak sepanjang/sebesar akuarium kedua, didapat 2 tanaman mati oleh jamur.

Gambarakuarium1
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan sementara, akuarium kedua sangat mendukung perkembangan dan pertumbuhan anggrek phalaenopsis bellina. Pada akuarium kedua tumbuh tanaman liar alam (pakis-pakisan) yang dapat menunjukan keadaan cukup baik untuk tamana anggrek khususnya phalaenopsis, sehingga tanaman anggrek phalaenopsis spesies dapat ditangkarkan dengan baik pada lingkungan halaman rumah.
 Maka seorang penghobby yang telah memiliki pengetahuan, ketekunan, tanggungjawab serta kecintaan kepada anggrek spesies dalam melakukan konservasi anggrek skala rumah, dan pada akhirnya turut membantu program pemerintah dalam melestarikan kekayaan hayati khususnya anggrek phalaenopsis spesies.

1 komentar: