Kala merawat anggrek, pertanyaan pertama yang sering muncul dalam benak kita adalah pupuknya apa ? dan bagaimana cara memberikan pupuk (memupuk) anggrek ? baik itu dari segi frekuensi pemberikan, berapa kali dalam seminggu, berapa dosis yang diberikan (berapa sendok teh dalam 1 liter dsb), termasuk diberikannya kapan ? bisa pagi hari (sekitar jam 8:00 s/d jam 10:00) dst.
Sebelum membahas tentang itu semua, ada perlu kita mulai dengan terminilogi apa sih itu pupuk itu ?. Dalam pengertian umum “pupuk” adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untukmencukupi kebutuhan anggrek akan hara yang diperlukan sehingga mampu tumbuh dan berkembang dengan baik, dimana naterial pupuk dapat berupa bahan organik(kimiawi) ataupun non-organik (mineral).
Sehingga pertanyaan pertama yang harus kita ajukan adalah (1)apakah anggrek kita membutuhkan hara ? kemudian (2) apakah dengan media tanam anggrek yang kita gunakan telah tersedia hara yang dibutuhkan oleh anggrek kita ?. Nah untuk itu kita harus tahu bagaimana yang disebutkan satu tanaman anggrek membutuhkan hara dalam hidupnya. Kita awali dengan mengenali anggrek kekurangan hara, yaitu apakah pertumbuhannya tidak normal, dari segi ukuran (tinggi, panjang, banyak daun dsb), oleh sebab itu ada baiknya kita harus tahu tanaman itu sehat(pertumbuhannya normal) atau tidak sehat(baca:pertumbuhannya tidak normal, kerdil dsb). Nah ini adalah kebutuhan dasar untuk hidup normal. Selain itu ada baiknya kita mengetahui anggrek kita ini sedang dalam fase pertumbuhan apa ? fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Pada fase vegetatif, anggrek akan membentuk daun, akar dan batang semunya, dan pada fase vegetatif tanaman anggrek sangat membutuhkan pupuk Nitrogen cukup banyak, atau dengan kadar N lebih banyak daripada P dan K. Pada fase generatif anggrek ditandai dengan berkurangnya pembentuk daun, akar dan batang semunya (fase vegetatif) dan anggrek mulai membentuk bagian reproduksi, salah satunya adalah bunga, dan pada fase ini justru unsur hara yang dibutuhkan adalah pupuk P dan K.
Untuk memenuhinya banyak jenis anggrek yang tersedia dipasar seperti : a) Pupuk tunggal dikarenakan pupuk ini hanya mengandung satu unsur hara primer saja, seperti N (urea), P (TSP, SP36) dan K (KCL, ZK), b) pupuk majemuk dimana pupuk mengandung lebih dari satu unsur hara primer dan lebih sering dikenal dengan NPK (Growmore, Hypotex, Gandasil, Gaviota, Dekastar dsb). Mengenai kadar pupuk dalam air dapat dibaca pada brosur kemasannya.
Disatu sisi, kita sebagai penyayang anggrek, cenderung (karena saking sayangnya) melebih-lebihkan dalam memberikan pupuk kepada anggrek kita. Dari sini kita memulai atau menciptakan permasalah baru dalam merawat anggrek kita, padahal anggrek kita sudah cukup akan kebutuhan hara, tapi terus dicekoi, over dosis dalam memberikan pupuk tadi. Oleh sebab itu dengan semakin tahu atau mengenal anggrek kita, maka makin bijak dalam memberikan pupuk kepada anggrek kita. Dalam tahap pertumbuhan anggrek itu, kita kenal pertumbuhan generatif dan pertumbuhan vegertatif.
Ada satu jenis pupuk yang disebut dengan pupuk “slow release“, pupuk yang tidak mudah larut dan tidak mudah hancur, ketika air mengenai permukaan pupuk ini maka secara perlahan pupuk ini meluruhkan perlahan kandungannya. Sehingga pada penerapannya cukup ditaburkan pupuk ini secukupnya di atas media tanam, dan tinggal lakukan penyiram secara rutin (sesuai dengan kebiasaannya) dan bersamaan pula anda telah memupuk anggrek anda.
Tidak susah kan ? semudah anda memakan sehari-hari, selamat mencoba terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar