Istilah yang sering terdengar dalam pembicaraan sehari-hari penghobby anggrek, dan tanpa disadari telah terjadi pergeseran pengertian dan dapat mengakibatkan salah pengertian.
Species, dalam arti harfiah adalah anggrek alam, dimana anggrek ini telah hidup dalam alam bebas dan telah terjadi perbanyakan secara alami, dan tetap meng-hasilkan spesifikasi yang masih sama. Oleh sebab itu variasi tidak banyak antara satu kominiti, dan bila terjadi perbedaan yang cukup besar dapat dianggap sebagai jenis tanaman yang berbeda.
Ada pertanyaan, mungkinkan bila ada anggrek hibrida yang ditanam dialam bebas dapat disebut juga ”species” setelah beberapa waktu lamanya ? Jelas jawabnya tidak, karena bila terjadi persilangan ”selfing” akan menghasil-kan variasi yang sangat banyak sekali, walaupun ada atau tersebar dalam alam bebas (hutan).
Demikian pula sebaliknya, bila satu jenis anggrek species telah dikonservasi ex-situ (di luar lingkungan hidupnya) seperti di kebun/ greenhouse tertentu, dan dilakukan persilang-an ”selfing”, apakah hasilnya masih disebut ”species” ?
Jawabnya jelas masih dapat disebut species, walaupun bukan diperoleh dari alam bebas, karena kecenderungan akan tetap menghasilkan jenis anggrek dengan spesifikasi yang sama dengan induknya.
Untuk membedakan antara satu jenis species satu dengan lainnya, maka ditetapkan satu institusi resmi (Royal Horticultural Society – RHS ) yang akan menentukan benar menjadi satu species baru atau hanya merupakan ”varietas” saja.
Sehingga bila ada sebuah anggrek yang diusulkan merupakan anggrek species baru (belum terdaftar) maka harus melalui fase pendafataran resmi ke RHS, yang akan melakukan pengecekan/pengujian secara morfologi/taksonomi anggrek tersebut.
Menurut cerita, phal. bellina pertama-tama diidentifikasi sebagai genus phal. violacea dan menjadi ”var” saja. Tetapi kemudian berkembang dan dipisahkan dalam jenis yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar